Puzzle terlaris di dunia ini (per Januari tahun ini sudah terjual 350 juta piece di seluruh dunia) diciptakan oleh Ernő Rubik, seorang Profesor Arsitektur dan pemahat dari Hungaria pada tahun 1974.
Frequently Asked Questions
Q : Apa sih yg dimaksud Center, edge dan corner Piece. Dan apapula yg dimaksud dengan core?
A : Rubik's Cube memiliki 6 Center piece, 12 edge piece dan 8 corner piece
Core adalah struktur pusat pada Rubik's cube yg menyatukan semua piece.
Lihat Image diatas dan perhatikan bahwa Center Piece Menempel pada core, sehingga posisi masing2 center piece akan selalu tetap dan tidak berubah relatif terhadap center piece yg lain. Jadi Center Piece warna putih akan selau berseberangan dengan warna kuning, warna biru dengan warna hijau dan warna merah akan selalu berseberangan dengan warna orange. Bagaimanapun juga kita memutar Rubik's cube ini, posisi ini akan selalu tetap.
catatan : Menggunakan Standard Color Scheme
Q: Apa yang dimaksud dengan Piece cap?
A: Pada beberapa jenis cube terutama type DIY setiap center piece memiliki cap yang bisa dibuka. Didalamnya biasanya ada baut dimana kita bisa adjust tension atau tingkat kelancaran putaran dari Rubik's Cube kita.
Q: Apa sih yg dimaksud dengan Color scheme?
A: Color scheme atau skema warna adalah penempatan posisi warna di Rubik's cube. Secara umumnya seperti yang saya contohkan diatas bahwa warna putih akan berseberangan dengan kuning dan biru dengan hijau. Hal ini berbeda dengan color Japanese color sceme dimana Putih berseberangan dengan biru dan warna kuning dengan hijau.
Color Scheme adalah masalah kebiasaan dan preferensi bahkan WCA sendiri tidak mempermalahkan color scheme apa yg akan anda pakai dalam kompetisi resminya.
Saya sendiri dan mayoritas cuber di Indonesia menggunakan standard color scheme. Hanya beberapa orang di Indonesia yang menggunakan Japanese Color scheme, salah satunya Abel (Fingertrix).
Q: Apa sih yg dimaksud dengan deretan huruf sperti ini? R U R' U' R' F D R
A: Itu adalah Notasi pergerakan layer2 di Rubik's cube. Pertama kita kenali dulu nama2 setiap layer. Apabila anda memegang cube tepat di depan anda, maka sisi yg menghadap anda (tidak melihat apapun warnanya) akan selalu disebut F (Front), layer di sisi tangan kanan anda akan selalu disebut R (Right), layer paling atas selalu disebut U (Up), layer dibawah akan selalu disebut D (Down), Layer di kiri anda akan disebut L (Left) dan layer di sisi belakang akan selalu disebut B (Back)
Setelah kita mengenal nama2 layernya, penerapannya dalam notasi adalah sebagai berikut :
F berarti memutar layer bagian depan 90 derajat searah jarum jam (CW- Clock Wise)
F' berarti memutar layer bagian depan 90 derajat berlawanan jarum jam (CCW- Counter Clock Wise)
Hal ini berlaku juga untuk sisi2 yg lain.
Ada beberapa kondisi lain dalam notasi yang harus kita ketahui juga, sebagai berikut :
1. Penggunaan huruf kecil
r berarti memutar layer bagian kanan dan tengah 90 derajat searah jarum jam (CW- Clock Wise)
2. Penggunaan angka 2
L2 berarti memutar layer bagian kiri 180 derajat searah jarum jam (CW- Clock Wise)
3. Penggunaan tanda '
Berarti memutar layer tersebut berlawanan jarum jam (CCW)
4. Penggunaan huruf S, M dan E
5. Penggunaan huruf x,y dan z
Q: Apakah WCA itu dan apakah ada kompetisi untuk solving Rubik's Cube?
A: WCA atau World Cube Association http://www.worldcubeassociation.org, adalah Asosiasi dunia yg menaungi penyelenggaraan resmi kompetisi Rubik's cube dan puzzle lain yg menggunakan mekanisme putar (twist)
Kompetisi resmi WCA telah diselenggarakan sampai saat ini di seluruh belahan dunia.
Q : Apakah ada type Cube lain yg lebih kecil atau lebih besar?
A : Ada selain 3x3x3 ada pula 2x2x2, 4x4x4 dan 5x5x5 beberapa jenis lain yg lebih besar seperti 6x6x6 dan 7x7x7 belum secara umum dapat dijumpai di Indonesia walau beberapa rekan kita sudah memilikinya. Beberapa varian type cube(kubus) antara lain Square-1, Square-1 4 layer, Void Cube dan Mirror Cube. viewforum.php?f=37
Selain tipe cube (kubus) ada beberapa jenis lain pula, seperti Pyraminx, Megaminx, Platypus/Extreme Cube dsb.
Q : Saya melihat di beberapa toko ditawarkan Rubik's Cube original dan DIY (Do it yourself) type. Apa bedanya? Mana yg harus saya pilih?
A : Rubik's Cube Original dikeluarkan secara resmi oleh manufacturer yg memiliki license untuk memproduksi Rubik's Cube. Akan tetapi pada umumnya DIY type (kecuali Rubik's DIY) adalah product yg menggunakan mekanisme yg kurang lebih sama dengan Rubik's cube (meniru) akan tetapi memliki beberapa kelebihan lain. Seperti namanya do it yourself, pembeli diharapkan bisa merakit sendiri type cube ini, dan melakukan adjustment yg diperlukan untuk melakukan speedcubing. Pada umumnya DIY type memiliki mekanisme untuk mengatur tension pada cube, yg akan mempengaruhi kelancaran putar setiap layer pada cube (lihat penjelasan saya di bagian atas tentang cap).
Saya sendiri hanya memiliki 1 Rubik's Cube original dan 1 Rubik's Cube DIY, tetapi memiliki lebih dari 5 DIY cube.
Berdasarkan pengamatan saya Rubik's Cube original/DIY akan semakin enak untuk dimainkan seiring waktu (kecuali menggunakan teknik "breaking"). Sementara DIY biasanya lebih siap untuk dipakai speed solving "out of the box".
http://www.speedsolvers.com/forum/viewtopic.php?f=4&t=28
Senin, 21 September 2009
Fridrich CFOP
Fridrich CFOP (Cross, F2L-First 2 Layers, OLL-Orientate Last Layer, PLL-Permutate Last Layer)
Adalah metode yg dikembangkan Jessica Fridrich untuk speedcubing, merupakan metode yg paling umum dipakai para speedcuber.
http://www.ws.binghamton.edu/fridrich/system.html
Perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak terlalu "friendly" untuk yg baru pertama kali hendak belajar solving Rubik's cube.
Tapi di sisi lain saya merasa pengetahuan akan metode ini juga cukup baik bagi yg baru pertama belajar, terutama di dua langkah awalnya, Cross dan F2L.
Saya juga sempat berfikir bahwa 2 tahap awal ini sudah seharusnya dipakai dan diajarkan sebagai bagian dalam beginner's method bagi yang baru pertama kali belajar solve Rubik's cube. Bagaimana menurut rekan2 yg lain? :)
Pada thread ini saya akan coba menerangkan konsep CFOP. Tutorial lengkap menyusul ya.. :)
1. Cross
Dalam membuat cross saya biasa menggunakan warna putih dan saya anjurkan untuk membuat cross di layer bawah. Mengapa? Karena hal ini akan mempercepat transisi ke tahap F2L(lebih lanjut tentang F2L pada bagian berikutnya).
Dalam speed solving di kompetisi, akan ada waktu inspeksi 15 detik (kurang) untuk melihat kondisi cube setelah di scramble, sebelum kita mulai solve.
Biasakan latihan dengan cara yang sama, ambil waktu untuk inspeksi, mungkin pada saat pertama kali belajar tidak usah dibatasi waktu, tapi selanjutnya secara perlahan coba dibatasi waktu inspeksinya sampai kurang dari 15 detik.
Gunakan waktu inspeksi untuk planning langkah2 yg diperlukan untuk membuat cross. Biasanya pada saat inspeksi, minimal saya bisa melihat bagaimana bisa memposisikan minimal 3 edge untuk membentuk cross. Tapi akan lebih baik bila kita bisa merencanakan kesuluruhan gerakan untuk membentuk cross waktu inspeksi, bahkan ada beberapa cuber yg mampu melihat pair F2L pertama dan membuat extended cross (cross+pair F2L).
Satu hal lagi yang penting, usahakan bahkan pastikan untuk selalu bisa membentuk cross dalam 8 langkah atau kurang!
2.F2L (First 2 Layers)
Dalam tahap ini kita melakukan pairing (memasangkan) antara 1 corner piece bottom layer dan satu edge piece layer kedua (tengah) untuk secara simultan di masukan (slotting) ke posisinya.
Tahap ini menurut saya adalah tahap yang paling penting dalam speed solving karena sebagian besar waktu akan dihabiskan di tahap ini. Dengan adanya 4 slot yang harus diisi berarti apabila rata2 kita membutuhkan 4-5 detik untuk pairing dan slotting di satu posisi, maka total waktu F2L adalah 16-20 detik. Bayangkan apabila kita bisa memotong waktu tersebut hanya menjadi 2-3 detik per pasangan(pair), maka waktu F2L kita hanya 8-12 detik (potensial menembus sub 20 atau solve seluruh cube dibawah 20 detik).
Berlatihlah untuk melakukan tahap ini dengan perlahan tapi tanpa terputus. Maksimalkan "look ahead", adalah bagaimana kita bisa melihat kedepan menemukan pair dan posisi potensial lainnya disaat kita sedang slotting pairing sebelumnya.
3. OLL (Orientate Last Layer)
Pada tahap ini dengan satu Algoritma (serangkaian langkah/gerakan memutar layer untuk mendapatkan suatu posisi tertentu) kita merubah stiker di layer paling atas (layer terakhir/layer ketiga) menjadi satu warna ( dalam hal ini warna kuning, apabila kita menggunakan standard color scheme dan memakai cross putih). Ada 57 kasus OLL ini termasuk mirror, dengan 57 algoritma yg harus dihafalkan.
4. PLL (Permutate Last Layer)
Pada tahap ini dengan satu algoritma kita melakukan tahap terakhir untuk solve Rubik's cube kita, dengan memposisikan piece cube di layer terakhir ke posisinya yg benar. Ada 21 kasus untuk PLL termasuk mirrornya.
Untuk mempermudah proses belajar di tahap OLL dan PLL kita dapat memakai 2 look OLL dan 2 look PLL, atau dengan kata lain merubah dari yang seharusnya memakai satu algoritma - satu pengenalan/look menjadi memakai dua algoritma - dua pengenalan/look.
Cara ini secara signifikan mengurangi jumlah algoritma yang harus dihafalkan dari total 57+21= 78 Algoritma menjadi hanya sekitar 15 Algoritma, lumayan kan :)
http://www.speedsolvers.com/forum/viewtopic.php?f=26&t=23
Adalah metode yg dikembangkan Jessica Fridrich untuk speedcubing, merupakan metode yg paling umum dipakai para speedcuber.
http://www.ws.binghamton.edu/fridrich/system.html
Perlu diperhatikan bahwa metode ini tidak terlalu "friendly" untuk yg baru pertama kali hendak belajar solving Rubik's cube.
Tapi di sisi lain saya merasa pengetahuan akan metode ini juga cukup baik bagi yg baru pertama belajar, terutama di dua langkah awalnya, Cross dan F2L.
Saya juga sempat berfikir bahwa 2 tahap awal ini sudah seharusnya dipakai dan diajarkan sebagai bagian dalam beginner's method bagi yang baru pertama kali belajar solve Rubik's cube. Bagaimana menurut rekan2 yg lain? :)
Pada thread ini saya akan coba menerangkan konsep CFOP. Tutorial lengkap menyusul ya.. :)
1. Cross
Dalam membuat cross saya biasa menggunakan warna putih dan saya anjurkan untuk membuat cross di layer bawah. Mengapa? Karena hal ini akan mempercepat transisi ke tahap F2L(lebih lanjut tentang F2L pada bagian berikutnya).
Dalam speed solving di kompetisi, akan ada waktu inspeksi 15 detik (kurang) untuk melihat kondisi cube setelah di scramble, sebelum kita mulai solve.
Biasakan latihan dengan cara yang sama, ambil waktu untuk inspeksi, mungkin pada saat pertama kali belajar tidak usah dibatasi waktu, tapi selanjutnya secara perlahan coba dibatasi waktu inspeksinya sampai kurang dari 15 detik.
Gunakan waktu inspeksi untuk planning langkah2 yg diperlukan untuk membuat cross. Biasanya pada saat inspeksi, minimal saya bisa melihat bagaimana bisa memposisikan minimal 3 edge untuk membentuk cross. Tapi akan lebih baik bila kita bisa merencanakan kesuluruhan gerakan untuk membentuk cross waktu inspeksi, bahkan ada beberapa cuber yg mampu melihat pair F2L pertama dan membuat extended cross (cross+pair F2L).
Satu hal lagi yang penting, usahakan bahkan pastikan untuk selalu bisa membentuk cross dalam 8 langkah atau kurang!
2.F2L (First 2 Layers)
Dalam tahap ini kita melakukan pairing (memasangkan) antara 1 corner piece bottom layer dan satu edge piece layer kedua (tengah) untuk secara simultan di masukan (slotting) ke posisinya.
Tahap ini menurut saya adalah tahap yang paling penting dalam speed solving karena sebagian besar waktu akan dihabiskan di tahap ini. Dengan adanya 4 slot yang harus diisi berarti apabila rata2 kita membutuhkan 4-5 detik untuk pairing dan slotting di satu posisi, maka total waktu F2L adalah 16-20 detik. Bayangkan apabila kita bisa memotong waktu tersebut hanya menjadi 2-3 detik per pasangan(pair), maka waktu F2L kita hanya 8-12 detik (potensial menembus sub 20 atau solve seluruh cube dibawah 20 detik).
Berlatihlah untuk melakukan tahap ini dengan perlahan tapi tanpa terputus. Maksimalkan "look ahead", adalah bagaimana kita bisa melihat kedepan menemukan pair dan posisi potensial lainnya disaat kita sedang slotting pairing sebelumnya.
3. OLL (Orientate Last Layer)
Pada tahap ini dengan satu Algoritma (serangkaian langkah/gerakan memutar layer untuk mendapatkan suatu posisi tertentu) kita merubah stiker di layer paling atas (layer terakhir/layer ketiga) menjadi satu warna ( dalam hal ini warna kuning, apabila kita menggunakan standard color scheme dan memakai cross putih). Ada 57 kasus OLL ini termasuk mirror, dengan 57 algoritma yg harus dihafalkan.
4. PLL (Permutate Last Layer)
Pada tahap ini dengan satu algoritma kita melakukan tahap terakhir untuk solve Rubik's cube kita, dengan memposisikan piece cube di layer terakhir ke posisinya yg benar. Ada 21 kasus untuk PLL termasuk mirrornya.
Untuk mempermudah proses belajar di tahap OLL dan PLL kita dapat memakai 2 look OLL dan 2 look PLL, atau dengan kata lain merubah dari yang seharusnya memakai satu algoritma - satu pengenalan/look menjadi memakai dua algoritma - dua pengenalan/look.
Cara ini secara signifikan mengurangi jumlah algoritma yang harus dihafalkan dari total 57+21= 78 Algoritma menjadi hanya sekitar 15 Algoritma, lumayan kan :)
http://www.speedsolvers.com/forum/viewtopic.php?f=26&t=23
2-Look OLL (Intermediate Method)
Setelah Anda menguasai cara pemula dan bisa melakukan solve tanpa contekan lagi, bisa dilanjutkan dengan tahap selanjutnya yaitu 2 Look OLL. Yang dimaksud dengan 2-look OLL di sini adalah meng-orientasi piece di layer terakhir sehingga menjadi satu warna dalam 2 langkah. Yaitu membuat cross atas (orientasi edges), kemudian meng-orientasi corners.
Credit to vertexian
http://www.speedsolvers.com/forum/viewtopic.php?f=26&t=8
Credit to vertexian
http://www.speedsolvers.com/forum/viewtopic.php?f=26&t=8
Notasi Rubik's Cube
Face Turns | |||
F | F' | ||
B | B' | ||
L | L' | ||
R | R' | ||
U | U' | ||
D | D' |
Slices | |||
S | S' | ||
M | M' | ||
E | E' |
Suffixes | |
2 | 180 degree turn |
w | clockwise double layer turn |
w' | counter-clockwise double layer turn |
2w | 180 degree double layer turn |
Cube Turns | |||
X | X' | ||
Y | Y' | ||
Z | Z' |
http://www.abelbrata.com/cube/index.php?v=content&id=3
Tutorial Rubik's Cube untuk Pemula
Salah satu tutorial yang paling mudah dimengerti oleh pemula bisa didownload di sini:
http://www.youcandothecube.com/downloads/Solution_Guide.pdf
Label:
beginner,
layer by layer,
rubiks cube,
tutorial
Minggu, 20 September 2009
Indonesia Open (30 August 2009)
National Record for Best Single Solve (14.44 Seconds), By Abel Brata
National Record for Multi BLD & WR #2 (11/11 cubes), By Wicaksono Adi
National Record for BLD (1 Minute 36 Seconds), By Gregorius Marco
Langganan:
Postingan (Atom)